PALU – Universtias Muhammadiyah (Unismuh) Palu melalui Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) terus mendorong pengembangan perekonominan di desa melalui program pemberdayaan bagi setiap staf pengajar atau dosen. Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu aktifitas Tridarma Perguruan Tinggi yang wajib bagi setiap staf Dosen. “Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, ada yang terprogram, dan ada pula yang tidak terprogram, baik dari pusat maupun daerah,” jelas Ketua Tim Pengusul PKM Unismuh Palu, Suratnan Tahir ST MSi yang juga Dekan Fakultas Teknik Unismuh Palu, kepada Radar Sulteng.
Suratnan Tahir yang baru saja menyelesaikan Program IPTEKS bagi Masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini mengatakan bahwa kegiatan PKM yang dilakukannya, dipusatkan di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. “Dipilihnya Desa Labuan Toposo ini, karena penghasilan utama kelapa. Namun olahan buah kelapa selama ini, masih kurang dan masih diolah secara tradisional,” jelasnya.
Kata dia, kegiatan itu merupakan Program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan kelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi melalui kelompok pengrajin pembuat minyak kelapa. Program PKM ini, sasarannya adalah untuk membangkitkan wirausaha melalui kelompok home industri pembuatan minyak kelapa.
Kata Suratnan, ada beberapa hasil yang diperoleh dari kegiatan PKM pada dua kelompok mitra yakni kelompok Matahari dan Kelompok Bersinar di Desa Labuan Toposo, yang akan dikembangkan guna mewujudkan kewirausahaan, diantaranya pengembangan Pendidikan penyuluhan atau sosialisasi untuk menjunjung tinggi tujuan program PKM. “Oleh karena itu, setiap tahapan kegiatan program PKM ini, selalu didahului dengan penyuluhan, sehingga kapasitas kelompok menjadi kuat dan berdaya,” jelasnya.
Selain itu, juga ada Penyuluhan Kewirausahaan untuk mempengaruhi seseorang membangun usaha, dengan cara mengisi pengetahuan dan pemahaman tentang kewirausahaan. “Untuk mewujudkan tujuan program ini yaitu tercipta wirausaha profesional, maka perlu penyuluhan kepada kelompok mitra secara khusus dan secara umum untuk masyarakat sehingga terbangun wirausaha baru,” jelasnya.
Dalam program pemberdayaan ini, terang Suratman, yang kala itu didampingi Anggota Tim, Dr Livawanti SP MP, bahwa dilakukan pula demo pembuatan produk dalam rangka penguasaan keterampilan teknologi. “Dari sini kita ketahui bahwa metode pembuatan minyak kelapa dengan pemberian cuka dapat mempros pembuatan minyak kelapa secara cepat dari 12 jam menjadi 6-7 jam,” jelasnya.
Selain itu, penyulingan dilakukan dengan memasukkan abu gosok sebanyak delapan sendok ke dalam pipa penyuling dapat mengurangi kadar air minyak kurang lebih 5 persen. “Dari hasil Pembuatan minyak, glodoknya dapat dibuat menjadi beraneka macam kue. Dari hasil Pemisahan Santan dengan Air, Air Bungannya juga dapat dibuat menjadi minuman sarabah,” jelasnya.
Setelah kegiatan, lanjut Suratnan, akan dilakukan pendampingan seperti Pendekatan yang dikembangkan pascapelatihan adalah pendekatan Learning by doing, artinya belajar sambil bekerja dan berusaha. Kemudian, Pembelajaran kelompok, dimana sebelum pembelajaran kelompok dimulai, maka yang perlu dilakukan awal adalah persiapan peralatan dan bahan atau sarana pembelajaran. “Setelah bahan dan alat atau sarana pembelajaran siap, maka dilakukan pembelajaran, yang didampingi oleh penyelenggara atau pendamping khusus,” jelasnya.
Kata dia, Pembelajaran kelompok ini dilaksanakan di masing-masing kelompok mitra. Pembelajaran kelompok ini merupakan suatu proses untuk menguji keterampilan yang diterima dari pelatih. Kemudian, pihaknya juga mengawal Proses pemasaran, dimana hasil pembelajaran kelompok merupakan produk awal berupa minyak kelapa dari kelompok mitra dari program PKM. Oleh sebab itu, produk yang dihasilkan dalam pembelajaran sudah merupakan penghasikan dari usaha kelompok mitra. “Dengan terkumpulnya produk tesebut, maka perlu dipasarkan atau dijual, tentu didampingi oleh pendamping dalam program ini,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Suratnan juga menyarankan Kepada pemerintah agar kelompok Mitra Matahari dan Kelompok Mitra Bersinar, dapat dilakukan pendampnigan secara terus menerus untuk melakukan berbagai inivasi pengolahan buah kelapa. Kemudan, kepada kelompok mitra Matahari dan Kelompok Mitra Bersinar, agar tetap melanjutkan usahanya secara terus menerus dan melakukan inovasi-inovasi pengembangan Pengolahan minyak kelapa. “Guna mengembangkan pengolahan kelapa secara maksimal, maka bisa dilanjutkan proses pendampingan kepada kelompok mitra untuk pengolahan turunan pembuatan minyak kelapa, dengan memanfaatkan sabuk kelapa, Tempurung kelapa, Air kelapa, dan Ampas kelapa,” pungkasnya.(fer)