SIGI – Komitmen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat lokal melalui program pemberdayaan terus dilakukan. Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM), Unismuh Palu menyasar dua kelompok mitra yakni pengrajin Batu Bata Indah dan Pengrajin Makmur Jaya, di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi, tepatnya di Jalan Lando.
Dua kelompok mitra sasaran itu, diajarkan cara membuat batu bata dengan penggunaan abu sekam padi sebagai pengganti sebagian tanah liat. Selain itu, dua kelompok mitra juga diberikan pendidikan dan pelatihan manajemen usaha serta pengembangan kewirausahaan.
Ketua Tim Pengabdi PKM Unismuh Palu, Rosmiaty Arifin ST MT mengatakan, batu bata merah di Wilayah Sigi dan Kota Palu, masih banyak diminati masyarakat, terlebih untuk industri dengan skala kecil, sehingga akan meningkatkan pesanan kebutuhan batu bata. Olehnya itu, produksi batu bata cenderung meningkat.
Sementara produk batu bata di Desa Kalukubula tidak dibarengi dengan kualitas yang baik. Maka itulah, dibutuhkan cara membuat batu bata berkualitas, salah satunya dengan penggunaan abu sekam padi ini. “Kami dari tim pengabdi Unismuh Palu membantu masyarakat Kalukubula agar menghasilkan batu bata berkualitas,” jelas Rosmiaty Arifin kepada Radar Sulteng.
Rosmiaty Arifin yang kala itu didampingi anggota tim pengabdi, terdiri dari Wahiduddin Basry ST MT dan Muh Yusuf Amir ST Meng, mengatakan beberapa hasil kajian, bahwa pembuatan batu bata merah dapat dikembangkan yaitu menggunakan material lain sebagai bahan pengganti sebagian tanah liat. “Dalam penelitian ini, kami memilih menggunakan bahan abu sekam padi sebagai pengganti sebagian tanah liat, dalam pembuatan batu bata merah,” jelasnya.
Kegiatan pemberdayaan itu, terang Rosmiaty, dilakukan untuk membantu masyarakat, khususnya kelompok mitra dalam mengatasi permasalahan seperti kualitas bahan utama batu bata yaitu tanah liat yang baik cukup sulit didapatkan dan tempat pengambilan atau pembelian bahan baku tanah liat tersebut, jaraknya cukup jauh, sehingga akan menimbulkan biaya yang lebih mahal.
Selain itu, minimnya pengetahuan dan keterampilan akan teknologi bahan bangunan pada mitra usaha pembuatan batu bata ini, juga yang menjadi salah satu penyebab besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh mitra dalam produksi batu bata. “Bahkan masyarakat atau kelompok mitra ini belum memperoleh pelatihan dalam pembuatan batu bata. Kelompok pengrajin Batu Bata Indah dan Pengrajin Makmur Jaya ini, juga dalam memasarkan hasil usaha mereka, belum memenuhi standar prospek manajemen secara maksimal, karena kemampuan menjaring bisnis masih lemah,” jelasnya.
Maka itulah, dibutuhkan pendampingan dari tim pengabdi Unismuh Palu karena melihat kurangnya motivasi bisnis untuk pengembangan usaha, yang berakibat kegiatan usaha yang selama ini telah ada, malah berjalan stagnan tanpa ada upaya untuk pengembangan skala usaha yang lebih besar. “Unismuh Palu melalui Program PKM hadir untuk menjawab permasalahan tersebut, maka itulah kami memberikan dua pelatihan sekaligus, yakni berupa pelatihan fisik, pembuatan batu bata, dan pelatihan non fisik, berupa Diklat Manajemen Usaha,” tandasnya.
Melalui kegiatan PKM itu, terang Rosmiaty Arifin, diharapkan masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang manfaat limbah padi yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti sebagian tanah liat dalam pembuatan batu bata. Limbah padi ini juga dapat menambah penghasilan para petani. “Batu bata yang menggunakan Abu Sekam Padi, menjadi produk yang diminati masyarakat karena kualitasnya baik, tidak mudah retak-retak maupun rapuh,” jelasnya.
Sementara Pembinaan manajemen usaha, baik Manajemen Produksi, Distribusi, dan Pemasaran bagi dua Kelompok usaha Batu Bata Indah dan Makmur Jaya ini, lanjut Rosmiaty Arifin, bertujuan untuk meningkatkan efektifitas kerja dalam mencapai keuntungan dengan biaya produksi yang rendah dan pelaksanaan yang lebih baik.
Selain itu, juga untuk pengembangan usaha dari segi pemasaran dengan memperluas jangkauan pemasaran secara langsung tanpa melalui perantara. “Kita membantu peningkatan pengetahuan pembukuan atau manajemen usaha pada Mitra guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya, sekaligus untuk menumbuhkan etos kerja dan motivasi wirausaha dan pengembangan mitra usaha batu bata di Desa Kalukubula Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi,” pungkasnya.(PENULIS: Fery)