Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, masuk peringkat ke-43 di Science and Technology Index (SINTA) dari 174 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se Indonesia.

SINTA sendiri adalah merupakan portal yang berisi tentang pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang meliputi antara lain kinerja peneliti, penulis, author, kinerja jurnal dan kinerja institusi Iptek semua perguruan tinggi di Indonesia.

SINTA berbeda dengan alat pengindeks yang sudah ada, seperti Google Scholar, Portal Garuda, Indonesia Science and Technology Index (InaSTI) dan Indonesian Publication Index (IPI). Sinta sudah mengarah ke portal pengindeks global (Internasional) semisal Scopus yang sudah memiliki fitur yang lebih lengkap karena sudah dilengkapi dengan beberapa fitur seperti: Citation, Networking, Research dan Score.

“Alhamdulillah, Unismuh Palu masuk peringkatan ke 43 di SINTA dari 174 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang ada di Indonesia,” ungkap Rektor Unismuh Palu, Dr. Rajindra, SE, MM. Selasa (19/2/2019).

Lompatan ini kata Rajindra patut disyukuri, mengingat sebelumnya Unismuh Palu tidak terdaftar di SINTA, nanti setelah Dia menjabat sebagai rektor mencoba melakukan perombangan Pejabat di tempat-tempat vital, serta mendorong seluruh dosen malakukan penelitian, baik berburu dana hibah Dikti maupun menggunakan dana mandiri dari kampus.

Dengan upaya itu, saat ini sudah tercatat sebanyak 105 dosen Unismuh Palu di SINTA. “Dibalik itu semua, tentu masih ada beberapa kekurangannya, salah satunya jurnal-jurnal dosen kita masih kurang yang mengutip, padahal itu sangat penting untuk menaikan nilai grade kampus kita,” kata Rajindra.

Untuk itu kata Rajindra, kedepan para dosen yang melakukan penelitian diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan para dosen-dosen yang sudah terkenal di luar Unismuh Palu, khususnya yang sudah memiliki reputasi penelitian yang diakui baik skala nasional maupun internasional.

“Dosen itu harus belajar terus, termasuk belajar sama orang-orang yang sudah memiliki reputasi penelitian yang diakui dunia, agar mereka juga bisa diakui reputasi penelitiannya, sehingga bisa dikutip jurnalnya oleh orang di SINTA,  jika sudah seperti itu maka nama penulisnya akan besar dan diakui orang,” kata Rajindra.

Dengan demikian, saat pengurusan kenaikan pangkat, maka kembali menguntungkan dosen bersangkutan. “Ini selalu akan kembali menguntungkan dosennya sendiri,” tambah Rajindra.