Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, kembali mengirim tiga orang mahasiswanya mengikuti program KKN Internasional, hasil kerjasama SEAMEO pada program Sea Teacher, dengan menempatkan kali ini di Filipina, selama 28 hari.

Ini adalah kesekian kalinya Unismuh Palu mengikuti program KKN Internasional, setelah sebelumnya mengirim mahasiswanya ke Malaysia dan Thailand.

Tahun ini program tersebut diikuti oleh 78 Perguruan Tinggi se Asia Tenggara dan melibatkan lima negara, masing-masing Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Ketiga mahasiswa ini akan berangkat secara terpisah dan diterima oleh perguruan tinggi yang berbeda, masing-masing Sapna Mulyati berangkat tanggal 9 Agustus 2019 dan diterima oleh Don Mariano Marcos Memorial State University.

Cindi Novita Sari berangkat tanggal 17 Agustus 2019 dan akan diterima oleh Far Eastekn University, dan terakhir Irmawati, berangkat tanggal 31 Agustus 2019 dan akan diterima oleh Pangasihan State University.

Rektor Unismuh Palu, Dr. Rajindra usai melepas ketiga mahasiswa mengatakan, program ini akan menjadi program rutin kampus biru Unismuh Palu dan berupaya menambah dari segi kuantitas yang dikirim, karena program ini dinilai mengandung banyak manfaat, diantaranya dari segi kompetensi keilmuan, mahasiswa bisa mendapatkan banyak ilmu yang tidak bisa mereka dapatkan di Unismuh Palu, namun mereka bisa dapatkan di lapangan.

Begitu juga dengan lapangan tempat mereka praktek, berbeda yakni berada di negara orang lain, sistem mengajarnya juga berbeda sehingga bisa menambah pengalaman dan ilmu, selain juga terkait budaya dapat terjadi pertukaran budaya.

Sementara terkait dari sisi institusi Unimuh Palu telah melaksanakan konsep go internasional melalui program KKN Internasional. “Ini adalah tuntutan institusi, dimana kampus ini telah go Internasional, ini adalah salah satu realisasi dari bentuk go internasional tersebut, bukan hanya konsep namun realisasi,” kata Rektor Rajindra. Senin (5/8/2019).

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unismuh Palu, Dr. Rafiuddin Nurdin juga menitipkan pesan kepada para peserta KKN Internasional, bahwa hal yang pertama harus mereka perhatikan adalah dengan menjaga sikap dan prilaku selama mereka berada di Filipina, sebab didalam diri mereka melekat nama lembaga, daerah, dan negara.

Selain itu, saat mereka berada di sana juga diminta bersentuhan langsung dengan masyarakat dan siswa dalam aspek bersosialisasi transformasi berbagai kemampuan baik di bidang akademik maupun budaya, terutama budaya asli Kota Palu yakni budaya Etnis Kaili.

“Salah satu tujuan program ini adalah selain sharing secara akademik juga adanya pertukaran budaya, Unismuh Palu sudah komitmen dengan memperkenalkan budaya lembah Palu, etnis Kaili, baik ditataran nasional maupun internasional,” jelas Rafiuddin.

Untuk itu kata Rafiuddin, peserta KKN Internasional harus bisa memperkenalkan budaya lembah Palu baik dari segi kuliner, tarian maupun lagu daerah, dengan harapan melalui itu masyarakat Filipina dapat lebih tertarik lagi datang ke kota Palu, melihat lebih dekat kota Empat Dimensi ini.

Di tempat yang sama, mewakili Kepala LPPM oleh Dr. Moh Yusuf Hasmin, mengingatkan agar para peserta KKN Internasional tidak melupakan laporan individu mereka, karena laporan tersebut menjadi acuan LPPM untuk mengeluarkan sertifikat tiket untuk wisuda.

“Dari empat jenis KKN yang ada di Unismuh Palu, yakni KKN Internasional, KKN MU, KKN Dik, dan KKN umum (reguler) semua itu telah berjalan dengan baik, namun ada hal yang tidak bisa dilupakan oleh peserta KKN adalah laporan mereka, ini sangat penting sebagai bahan evaluasi sekaligus acuan LPPM untuk mengelaurkan sertifikat,” pesan Yusuf.

Sekretaris Kantor Urusan Internasional (KUI) Unismuh Palu Ernita Sari, menguraikan, bahwa ketiga mahasiswa tersebut adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP), prodi Pendidikan Bahasa Inggris, semester tujuh.

Dengan harapan, tahun depan bisa lebih banyak lagi yang bisa diberangkatkan dan bukan hanya dari FKIP dan prodi Pendidikan Bahasa Inggris, melainkan juga dari fakultas berbeda, sebab Universitas dan KUI telah membuka ruang yang seluas-luasnya bagi semua mahasiswa untuk mengikuti program ini, dengan ketentuan bisa berbahasa asing, minimal bahasa Inggris.

Sumber: https://sultengraya.com/82790/kkn-internasional-unismuh-kirim-tiga-mahasiswa-ke-filipina/