Kapolda Sulteng, Brigjen Pol. Lukman Wahyu Hariyanto, mengajak mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, ikut serta berperan di masyarakat menjaga dan merawat Kebhinekaan di masyarakat.

Sebagai agen perubahan, mereka memiliki peran senteral di masyarakat, Dimana kebhinekaan merupakan kekayaan dan pondasi Indonesia. Namun, penghargaan terhadap kebhinekaan akhir-akhir ini mulai banyak dipertanyakan.

Untuk itu kata orang nomor satu di Polda Sulteng ini, melalui Dirbimnas Polda Sulteng, Kombes Pol. Moh. Ngacib M.H, penting kembali memperdalam pemahaman pancasila. “Pelajaran berpancasila mengalami penurunan, bahkan menyebut saja masih banyak yang keliru,” ungkapnya, saat mengisi kuliah umum, dengan tema Wawasan Kebangsaan dan Demokrasi Dalam Wujudkan NKRI, di aula Rektorat, Senin (23/9/2019).

Sebagai warga negara yang baik katanya, penting memahami setiap sila dari lima sila yang ada di Pancasila, karena jika sudah memahami dipastikan tercipta kerukunan dan saling menghargai setiap perbedaan yang ada.

Ia menguraikan, di dalam sila pertama itu mengajarkan percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing secara berkeadaban, saling menghormati pilihan agama dan kepercayaan serta kebebasan, menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menumbuhkan semangat ketuhanan yang welas asih dan toleran dalam kehidupan intra dan antar-agama dengan tidak menempuh cara-cara kekerasan dan pemaksaan keyakinan keagamaan kepada orang lain.

Berikutnya mengembangkan pergaulan dan kerjasama antar pemeluk agama dan kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup, mengedepankan moral agama sebagai landasan etika publik dengan menjaga integritas dalam keutuhan kebersihan pikiran, perkataan dan perbuatan.

Sila kedua, mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesamamanusia, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dengan menghormati hak dasar manusia sebagai individu, sebagai warga, dan sebagai bagian dari kolektivitas, mengembangkan rasa kemanusiaan dan budi pekerti kemanusiaan terhadap sesama manusia dan makhluk lainnya serta gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

Berani memperjuangkan kebenaran dan keadilan demi martabat kemanusiaan, bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga, menunjukkan rasa memiliki dan mencintai Tanah Air dan bersedia melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Mengutumakan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa-negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai Bangsa Indonesia dengan memuliakan potensi dan hasil karyanya. Memajukan semangat gotong-royong dan pergaulan lintas-budaya demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.

Sila keempat, menghormati aspirasi dan kepentingan rakyat dalam politik dengan terus menyempurnakan sistemdan praktik demokrasi. Menghormati perbedaan pandangan dengan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan yang menyangkut kehidupan bersama dengan dibimbing oleh kearifan dan akal sehat sesuai dengan hati nurani yang luhur. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah, dan mengemban peran publik secara bertanggung jawab.

Sila kelima, mengembangkan usaha bersama dengan semangat tolong menolong, Suka memberi pertolongan dan menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain, Bersama-sama memperjuangkan kemandirian perekonomian dan kemajuan kesejahteraan yang berkeadilan, Tidak melakukan kegiatan perekonomian yang memboroskan sumberdaya dan merugikan kesejahteraan umum, Suka bekerja keras dan menghargai hasil karya orang lain.

Selain itu katanya, sebagai mahasiswa ada sejumlah hal yang bisa dilakukan, diantaranya yang pertama menjadi elemen terdepan menjaga  stabilitas politik dan keamanan. Sebagai anggota masyarakat intelektual muda yang kritis, idealis, kreatif dan inovatif sudah seharusnya mengambil peran penting dalam mengawal dan menjaga  stabilitas politik dan keamanan, dengan cara tidak ikut serta merusak tatanan kemanan dan memperkeruh situasi di masyarakat.

Kedua, mendukung kondusif, dengan cara tidak ikut serta terpengaruh dan menyebarluaskan berita hoax. Peristiwa papua katanya itu hanya diawali oleh berita hoax yang disebarluaskan di media sosial.

Ketiga, menjadi generasi pembelajar (terus belajar dan mengembangkan potensi diri dalam menghadapi tantangan masa depan). Keempat mengembangkan Enterprenourship.

Namun yang tidak kalah penting adalah mengamalkan tiga nilai inti moral publik, pertama yakni jujur. Jujur pada diri sendiri, jujur pada Tuhan dan jujur dalam kehidupan sehari-hari. Kedua Pertanggungjawab, pertanggungjawab dalam menjalankan amanah yang diberikan pada dirinya, dan yang terakhir peduli pada diri sendiri dan orang lain. “Dengan menegur dan mengingatkan itu adalah bagian dari bentuk kepedulian,” pesannya.

Sementara itu, Rektor Unismuh Palu Dr. Rajindra, SE.,MM, melalui Wakil Rektor 1, Dr. Rafiuddin Nurdin, MP mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak Polda Sulteng yang sudah memberikan pemahaman Wawasan Kebangsaan dan Demokrasi kepada mahasiswanya.

“Mengingat, akhir-akhir ini isu radikalisme dan intoleransi masih begitu hanyat di masyarakat, dengan kehadiran pihak Polda Sulteng diharapkan itu bisa memberikan satu suntikan spirit berkebangsaan dan saling memahami dan menerima perbedaan di masyarakat,” tuturnya.

Sumber: https://sultengraya.com/84817/polda-sulteng-ajak-mahasiswa-unismuh-ikut-jaga-kebhinekaan/Polda Sulteng Ajak Mahasiswa Unismuh Ikut Jaga Kebhinekaan