Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu melalui bantuan lembaga kemanusiaan Direct Relief International melakukan peletakan batu pertama pembangunan empat Puskesmas Pembantu (Pustu) di wilayah Kabupaten Sigi. Rabu (9/10/2019).

Hadir dalam peletakan batu pertama itu, Bupati Sigi diwakili oleh Asisten 1 Kabupaten Sigi, Andi Ilham, Ketua MDMC Pusat Budi Setiawan, dan sejumlah Camat.

Koordinator Lokal Bantuan Direct Relief International, sekaligus Rektor Unismuh Palu, Dr. Rajindra, SE.,MM mengatakan, pembangunan PUSTU atas bantuan Direct Relief International melalui MDMC dan Unismuh Palu tidak hanya empat itu, melainkan juga ada di Kabupaten Donggala dalam waktu dekat akan dilakukan peletakan batu pertama sebanyak dua PUSTU.

Sementara untuk Kota Palu, juga mendapatkan bantuan dua PUSTU namun hingga saat ini belum ada konfirmasi terkait lokasi pembangunannya. “Relief itu kasi bantuan sebanyak delapan PUSTU, awalnya tiga di Sigi, tiga di Donggala, dan dua di Palu. Namun setelah koordinasi pemerintah setempat, Donggala hanya menyediakan dua lokasi, atas permintaan Sigi jatah Donggala satu dialihkan ke Sigi, sehingga Sigi mendapatkan empat, Donggala menjadi dua, dan Palu tetap dua,” jelas Rajindra. Kamis (10/10/2019).

Bantuan tersebut turun, setelah MDMC melihat ada sejumlah PUSTU yang mengalami kerusakan akibat peristiwa 28 September 2018 silam di wilayah Palu, Sigi, dan Donggala yang tidak tersentuh (belum diperbaiki) karena tidak mendapatkan bantuan. Atas kepeduliannya, Muhammadiyah bermohon ke Direct Relief International agar membantu membangun  kembali PUSTU-PUSTU tersebut, selain tetap fokus pada proses pembangunan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Siti Supari.

Permohonan Muhammadiyah tersebut dikabulkan oleh Direct Relief International, tepat tanggal 8 Juli 2019, bertempat di Aula Rektorat Unismuh Palu dilakukan penandatanganan perjanjian hibah dan nota kesepahaman, dihadiri dan dilakukan semua pihak termasuk Direct Relief International dihadiri langsung oleh Executive Vice President & Chief Operating Officer, Bhupi Singh, dan disaksikan Gubernur Sulteng diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Siti Norma Marjanu.

Namun, perlu diketahui kata Rajidra, Direct Relief International siap membantu dan membangun kembali PUSTU-PUSTU itu asalkan lolasi tanahnya jelas dan milik pemerintah. “Karena dikhawatirkan jika lokasinya itu milik orang lain, saat bangunan sudah dibangun dan dilengkapi alat-alat kesehatan, tiba-tiba menerima gugatan, itukan rugi bangunannya serta alat-alat kesehatannya, karena Direct Relief International tidak hanya bangun gedung, tapi juga melengkapinya dengan alat kesehatan,” jelas Rajindra.

Rajindra menargetkan, proses pembanguna PUSTU itu akan selesai enam bulan kedepan, dan kemungkinan peresmiannya bersamaan dengan peresmian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Siti Supari.

Sumber: https://sultengraya.com/85847/mdmc-dan-unismuh-palu-bangun-pustu-di-pasigala/