Raut wajah Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Dr. Rajindra, SE., MM penuh keherangan saat turun dari mobilnya di parkiran gedung rektorat. Selasa (29/9/2020).
Bagaimana tidak, rektor disambut dengan orasi mahasiswa, terdapat lima tuntutan mahasiswa, salah satunya adalah menuntut kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) ditunda, padahal kegiatan itu barusaja dibuka rektor via daring dari di rumahnya.
Tidak hanya itu, rektor juga tidak mengetahui jika sebenarnya dirinyalah yang didemo oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Unismuh Palu itu.
Rektor baru mengetahui jika dirinyalah yang didemo usai dibisik oleh salah seorang stafnya. Usai berbicara sebentar dengan Wakil Rektor III Unismuh Palu, Dr. Ir Syaifuddin Nasrun, MP, rektor meminta mikrofon untuk memberikan sedikit arahan kepada mahasiswanya itu, dan mengarahkan perwakilan mahasiswa untuk dialog di ruang kerjanya.
Ternyata sebelumnya, mahasiswa tersebut sudah melayangkan surat kepada rektor meminta kesediaan rektor untuk audiens hari Kamis, 1 Oktober 2020 untuk membicarakan PKKMB, dan diiyakan oleh rektor, bahkan telah memerintahkan kepada Wakil Rektor III untuk memfasilitasi dirinya audiens dengan mahasiswa itu.
Namun dengan inisiatif mahasiswa sendiri, setelah mendengar hari itu, kemarin Selasa (29/9/2020) telah dibuka PKKMB via daring, para mahasiswa tersebut langsung melakukan aksi di depan rektorat, tanpa pembatalan surat permintaan audiens sebelumnya.
Dalam dialog itu, rektor sangat menyayangkan aksi para mahasiswa tersebut, apalagi ada aksi bakar ban yang mengundang perhatian masyarakat. Kata rektor, tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan dialog, bahkan ruangannya selalu terbuka untuk didatangi berdialog oleh siapapun yang ada di kampus biru Unismuh Palu itu, sepanjang itu berkaitan dengan kampus.
Bahkan rektor mengaku sangat berterima kasih, jika ada mahasiswa yang mau memberikan informasi kepada dirinya terkait kampus, mengingat tidak semua informasi yang terjadi dibawah rektor ketahui.
Namun disisi lain, rektor juga memaklumi tindakan yang dilakukan oleh para mahasiswanya itu, mengingat diusia muda, terkadang emosi cepat terbawa suasana dan terkadang tidak terkontrol.
Dalam dialog itu suasananya tampak cair, rektor membahas satu persatu tuntutan dari mahasiswa, dan mempersilahkan satu persatu perwakilan mahasiswa itu untuk menyampaikan pikiran dan pendapatnya.
Diakhir dialog menghasilkan keputusan, jika kegiatan PKKMB tetap terlaksana dan akan berlangsung selama dua hari, dimulai kemarin Selasa (29/9/2020), dan berakhir hari ini Rabu (30/9/2020) dan akan dilanjutkan dengan kegiatan Masa Ta’aruf (Masta) Kehidupan Kampus Mahasiswa yang juga secara virtual.
Mengingat kegiatan PKKMB sendiri hanyalah kegiatan yang memperkenalkan kampus secara umum, mulai dari akademik, birokrasi dan administrasinya, serta memperkenalkan struktur dan pejabat pimpinan kampus.
Sementara Masa Ta’aruf Kehidupan Kampus merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa di Unismuh Palu. Bahkan salah satu syarat untuk mendapatkan ijazah pada saat lulus nantinya, dengan cara melampirkan sertifikat Masa Ta’aruf.
Di tempat yang sama, para perwakilan mahasiswa ini juga menyampaikan sejumlah informasi yang terjadi dibawah, yang selama ini rektor tidak ketahui. “Inyah Allah, dialog ini akan kita lanjutkan hari Kamis, 1 Oktober 2020, dengan topik yang berbeda, silahkan kumpulkan semua permasalah yang kalian ketahui, dan kita bahas bersama di sini,”ujar rektor menutup dialog.
Sumber: https://sultengraya.com/read/99920/rektor-mengajak-mahasiswa-kedepankan-dialog-dalam-menyelesaikan-masalah/