Pelaksanaan  Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) atau magang dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi perguruan tinggi yang melaksanakan program kampus merdeka bisa memakan waktu hingga enam bulan.

Hal tersebut dikatakan Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Dr Rajindra, selama ini katanya mahasiswa dinilai kurang mendapat pengalaman kerja di industri atau dunia profesi nyata, sehingga kurang siap bekerja, begitu juga dengan pelaksanaan KKN dinilai kurang maksimal hasilnya di masyarakat.

“Selama ini dinilai terlalu singkat waktunya PPL atau magang, sehingga tidak cukup untuk memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi mahasiswa. Pada program kampus merdeka waktunya diperpanjang, agar mahasiswa mendapatkan pengalaman yang cukup,” kata rektor Unismuh Palu ini. Sabtu (31/10/2020).

Ia menilai dengan magang hingga dua semester, mahasiswa mendapatkan pengalaman yang cukup, industri mendapatkan talenta yang bila cocok bisa langsung direkrut sehingga mengurangi biaya seleksi awal, dan mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja akan lebih siap memasuki dunia kerja.

Begitu juga katanya dengan KKN, dengan waktu yang lebih panjang mahasiswa bisa melakukan pendampingan di desa. Apalagi saat ini, ada 78 ribu menerima kucuran dana desa Rp1 miliar per desa dengan kondisi 27 ribu desa masih dalam kondisi desa tertinggal.

Kehadiran mahasiswa selama 6-12 bulan dapat mendampingi perencanaan program, mulai dari kajian potensi desa, masalah dan tantangan pembangunan di desa dan menyusun prioritas pembangunan, merancang program.

Kemudian, mendesain sarana dan prasarana, memberdayakan masyarakat, Bumdes, mensupervisi pembangunan, hingga monitoring dan evaluasi sehingga efektivitas penggunaan dana desa untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan.

Saat ini katanya, dirinya selaku rektor Unismuh Palu sudah memberikan penekanan kepada dekan dan ketua prodi dalam penyusunan kurikulum yang sejalan dengan kampus merdeka, menyiapkan konsep KKN membangun desa, dimana pelaksanaan KKN itu paling tidak 6 bulan. “Karena tentu semuanya membutuhkan konsep, harus bagaimana dan apa yang harus mereka (peserta/mahasiswa) lakukan,”jelas rektor.

Dimana katanya, dalam penyusunan program mahasiswa membangun desa dengan mengintegrasikan KKN dengan mata kuliah dan kecakapan lain yang dibutuhkan, sehingga bobot kegiatan setara 20 SKS.

Dalam hal ini, mahasiswa melaksanakan program, setiap bulan melaporkan kegiatan, dosen memberi assignment, di akhir program mahasiswa dapat membuat karya tulis berupa kajian pembangunan desa sebagai tugas akhir, atau membuat karya video.

Sumber: https://sultengraya.com/read/101226/rektor-magang-dan-kkn-kedepan-bisa-6-bulan/