Sebanyak 12 orang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu terpilih dalam Program Kampus Mengajar Perintis (KMP) yang merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kemendikbud.

Rektor Unismuh Palu, Dr Rajindra, SE,. MM mengucapkan selamat kepada mahasiswanya itu, sekaligus berharap dapat berperan aktif selama menjalankan program itu.

Mengingat Program Kampus Mengajar Perintis ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi Sekolah Dasar (SD) yang terdampak pandemi dengan memberdayakan para mahasiwa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah untuk membantu para Guru dan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.

Para mahasiswa yang tergabung dalam program ini memberikan pembimbingan belajar bagi para peserta didik SD, dan sekaligus pemberdayaan mahasiswa untuk membantu kegiatan sekolah.

Karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah salama ini sangat terkendala permasalahan logistik, dan ada risiko hilangnya proses pembelajaran yang efektif. Dengan kehadiran mahasiswa di sekolah, diharapkan dapat membantu pembelajaran di luar kelas yang sederhana dan menggunakan contoh sehari-hari. Peserta didik SD juga mendapat kesempatan berinteraksi dan terinspirasi oleh mahasiswa yang pengajar itu.

Sementara dari sisi mahasiswa, pembelajaran jarak jauh menyebabkan mereka kurang mendapat kesempatan mengasah kemampuan interpersonal dan kepemimpinan. Dengan ikut kegiatan Kampus Mengajar Perintis, mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk mengasah jiwa kepemimpinan dan karakter, serta mendapat pengalaman mengajar.

“Sebenarnya, baik sekolah dan mahasiswa bisa saling diuntungkan disini, ini program yang sangat baik saat seperti ini,”ujar rektor. Ahad (8/11/2020).

Disisi lain, rektor juga berharap, agar para mahasiswanya bisa menjaga kesehatan selama berada di lokasi kegiatan, sekaligus menjaga sikap, prilaku, dan tutur kata. “Tunjukan jika kalian itu orang intelektual dan mahasiswa Unismuh Palu, jaga nama baiknya,” pesan rektor.

Program ini katanya merupakan hasil kolaborasi yang baik antara Direktorat Sekolah Dasar dengan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemendikbud, serta Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan, Abd Salam., S.Pdi, MH menguraikan, jika awalnya kampus Unismuh Palu termasuk salah satu dari 100 lebih kampus yang diminta Kemendikbud untuk mendaftarkan mahasiswanya dalam program itu.

Atas permintan itu, 13 orang mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dari semester tujuh Program Studi PG PAUD dan Program Studi Bahasa Inggris mengajukan diri, namun dari hasil registrasi satu orang diantaranya dinyatakan gugur, sehingga hanya 12 orang yang lolos dan di tempatkan di sejumlah sekolah oleh Kemendikbud yang dinilai masih membutuhkan bantuan tenaga pengajar di tengah pandemi saat ini.

“Mereka di tempatkan oleh kementerian ada yang di Morowali bagian Bahudopi, Parigi bagian Tinombo Selatan, ada di Sigi bagian Labenu, pokoknya daerah-daerah terpencil, ada juga di Kota Palu dengan syarat Sekolah Dasar yang tidak terakreditasi A, minimal B ke bawah,”jelas Abd Salam.

Sebelumnya, para mahasiswa tersebut telah melewati pembekalan sejak 5 Oktober sampai 9 Oktober, dan tanggal 12 Oktober mereka turun ke sekolah difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten dan Kota sesuai daerah dimana mereka di tempatkan.

Mereka ini akan berada di sekolah itu selama 50 hari kerja, sejak dari 12 Oktober 2020. Mereka disana membantu kegiatan administrasi dan membantu kegiatan belajar mengajar dan memberikan edukasi kepada peserta didik. “Ini juga memperlihatkan kemampuan mahasiswa, baik itu berkaitan IT maupaun bahasa. Jadi tidak semata-mata mengajar,”jelasnya lagi.

Sumber: https://sultengraya.com/read/101569/12-mahasiswa-unismuh-palu-bergabung-di-program-kmp/