Adanya perubahan sistem kerja para dosen sejak masa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan Kota Palu khususnya, dari kerja di kampus berpindah kerja dari rumah, berdampak pada minat penelitian.
Hal tersebut dibuktikan dengan kurangnya jumlah judul penelitian dan pengabdian yang diajukan oleh para dosen. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengandian Masyarakat (LPPM) Unismuh Palu, Dr. Andi Darmawati, mengakatan ini adalah kerja keras yang harus dilakukan oleh lembaga yang dipimpinnya itu untuk menumbuhkan kembali minat penelitian dan pengabdian para dosen.
Mengingat penelitian dan pengabdian adalah bagian dari kewajiban seorang dosen, selain pengajaran. “Kedepannya LPPM bekerja keras mengembalikan semangat meneliti, dan tentu saja dukungan seluruh civitas akademik dan semua unit yang saling terkait seperti Wakil Rektor 1 yang membawahi LPPM, unit pengelola jurnal, dan unit PSW,”ujar Andi Darmawati, Selasa (18/5/2021).
Namun yang tidak kalang penting kata Andi Darmawati, adalah unit bisnis juga harus aktif menjadi hilir dari luaran penelitian yang dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga.
Jangan sampai katanya, hasil penelitian dosen hanya habis dan berakhir di atas kertas, pada hal banyak hasil penelitian yang bisa disenergikan dengan pihak ketiga dengan memakai seo. “Semua harus ada sinergitas, dan ini juga bisa menambah semangat dosen-dosen kita meneliti, jika hasil penelitiannya disahuti dan ditindaklanjuti,”ujarnya lagi.
Sebelumnya, Rektor Unismuh Palu, Dr. Rajindra, SE., MM sempat mengungkapkan kekecewaannya pada penandatanganan kontrak penelitian dan pengabdian pada masyarakat Tahun 2021, bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX dan XVI di Makassar, Selasa (27/4/2021).
Saat itu, selain Unismuh Palu, juga ada sejumlah Perguruan Tinggi Swastas (PTS) lainnya yang ada di Wilayah IX dan XVI.
Kekecewaan tersebut disebabkan karena dari 21 judul proposal penelitian yang diusulkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unismuh Palu tidak satupun yang dinyatakan lolos.
Sementara pada pengabdian, dari 11 judul proposal yang diajukan hanya satu diantaranya yang dinyatakan lolos dan berhak didanai oleh pemerintah. Padahal kata rektor, klaster Penelitian dan Pengandian Unismuh Palu saat ini sudah klaster Madya, artinya harus lebih berkualitas dari sebelumnya sehingga proposal lebih banyak lagi lolos.
Namun kenyataannya malah sebaliknya, sama sekali tidak ada yang lolos pada penelitian. Apalagi ini ditengah gencar-gencarnya rektor mendorong dosen turun melakukan penelitian dan pengabdian. “Ini ada yang salah yang harus diperbaiki, tidak boleh ini terjadi lagi, harus segera ditemukan solusinya,”ujar rektor.
Kata rektor, dalam waktu dekat akan segera mendatangkan pihak-pihak yang mampu membimbing para dosen bagaimana cara menyusun dan menulis proposal yang sesuai petunjuk pelaksanaan (Juklak), karena jika tidak sesuai dengan itu dipastikan tidak akan lolos.
Rektor juga menambahkan, salah satu yang harus dibenahi di kalangan dosen adalah budaya injury time, katanya budaya satu ini adalah penyakit yang harus segera disembuhkan, karena salah satu penyebab tidak lolosnya proposal penelitian adalah penguploadan setelah injury time, sehingga jaringan lalot mengakibatkan proposal tidak terupload.
Sumber: https://sultengraya.com/read/110125/masa-pandemi-mengurangi-minat-penelitian-dosen/