Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu mengadakan Sosialisasi dan Penandantangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga instansi, di Aula Fakultas Kesehatan Masyarakat Unismuh Palu, Selasa (5/10/21).
Ketiga Instansi itu masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Badan Sar Nasional (Basarnas) Kota Palu, serta Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Sulawesi Tengah (Prov. Sulteng).
DalampenandatangananMoUtersebut, Fakultas Kesehatan Masyarakat Unismuh Palu menjadi fakultas yang pertama yang menindak lanjuti.Kerjasama ini terkait penanganan tanggap bencana dan pendidikan bisnis di Unismuh Palu.
Pendatanganan dilakukan oleh Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE, MM., Dekan FKM Unismuh Palu, Nur Afni, SKM. M. Kes, bersama Kepala BPBD Kota Palu, Presly Tampubolon,Kepala Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johannes yang dalam hal ini diwakili oleh L. Fangohoi, serta Kepala Dinas Koperasi UKM Prov. Sulteng, yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala UPT. Pelatihan, Drs. Marjan Maguna.
Dalam sambutannya, Dekan FKM Unismuh Palu Nur Afni, mengatakan, kerja sama ini sesuai dengan visi dan misi fakultas dan universitas.“Perencanaan tugas ini sesuai dengan visi misi kami, baik di fakultas maupun di universitas. Kami sangat berharap dengan kerja sama ini, mungkin mahasiswa kami bisa dilatih. Jadi, ketika ada bencana mahasiswa kami bisa membantu. Kami tidak sebatas penandatanganan MoU, namun kami perlu tindak lanjut ke depan. Mungkin tidak hanya untuk FKM saja, tapi fakultas-fakultas lain juga,” terangnya.
Penandatanganan MoU itu sekaligus dirangkaikan dengan sosialisasi dari BPBD Kota Palu, Basarnas, dan DinasKoperasi UKM, untuk mengajarkan kepada seluruh civitas akademika di Unismuh Palu tentang penanganan bencana.
Dekan menilai, sosialisasi tersebut sangat penting bagi mahasiswa Unismuh Palu, mengingat Kota Palu salah satu daerah rawan bencana.Dimana kedepan road map pengembangan kampus akan lebih spesifik kepenanganan bencana. “Maka dari situ kami melakukan kerja sama dengan badan yang terkait penanganan bencana tersebut,” katanya.
Selain itu, lanjut dekan,akan ada pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk pelatihan penanganan bencana dan pelatihan bisnis.Dimana nantinya, mahasiswa yang terlibatakan dilatih oleh tim BPBD Kota Palu dan Basarnas Kota Palu terkait kebencanaan, sehingga mereka siap ketika dibutuhkan jadi relawan. Sedangkan Dinas Koperasi dan UKM akan membimbing mahasiswa dan diberikan penjelasan bagaimana bisa berwirausaha, sehingga setelah selesai dari FKM paling tidak mereka punya bekal berwirausaha.
Di tempat yang sama, Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM sekaligus secara resmi membuka kegiatan tersebut. Mengatakan, jika kampus ini memiliki pengalaman terkait penanganan kebencanaan, tepatnya saat peristiwa 28 September 2018 silam, sekitar 100 lebih tenda berdiri di dalam kampus.
Bukan hanya sekadar mendirikan tenda, melainkan juga kampus biru Unismuh Palu menangani logistiknya. Atas dasar pengalaman itu dibentuklah satu unit kebencanaan di kampus ini diberinama Sintuvu, selain kampus ini memiliki unit kebencanaan, Muhammadiyah sendiri juga punya unit kebencanaan yang bersinergidengankampusini yang disebutMuhammadiyah Disaster Management Centerataudisingkat MDMC.
Sumber:https://sultengraya.com/read/118550/unismuh-palu-fkm-tekan-mou-dengan-tiga-instansi/