Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Prof.Dr. H. Rajindra, SE.MM membuka layanan laporan 24 jam sebagai bentuk layanan secara langsung kepada mahasiswa.
Bahkan, rektor membagi nomor Hp-nya ke mahasiswa, agar mahasiswa bisa melaporkan jika menemukan oknum dosen yang melakukan praktek pungli dan mempersulit mahasiswa.
Rektor memastikan akan menindak tegas oknum dosen yang masih kerap mempraktekan pungli di lingkungan kampus, serta merahasiakan identitas mahasiswa yang melaporkan dosen tersebut.
Namun disisi lain, Wakil Pimpinan Wilayah Muhammad Sulawesi Tengah ini menitipkan pesan ke mahasiswa agar tetap mencantumkan nama dan nomor stambuknya, guna memastikan yang melapor itu adalah benar-benar mahasiswa.
“Laporkan ke saya, tapi tolong tulis nama dan nomor stambuknya. Kalau itu tidak ada, saya pastikan tidak menanggapi. Tapi kalau lengkap nama dan nomor stambuknya saya pasti tanggapi, identitasnya akan saya dirahasiakan,” ujar Prof Rajindra, saat membuka Baitul Arqam angkatan ketiga, pekan kemarin.
Kata Prof Rajindra, sejak menjadi rektor, inilah salah satu yang menjadi fokus perhatiannya, karena selama ini, banyak mendapat informasi dan laporan dari mahasiswa terkait adanya praktek pungli di lingkungan kampus oleh oknum-oknum dosen.
“Syukurlah Alhamdulillah tahun demi tahun, jumlah oknum dosen yang melakukan praktek-praktek sesat sudah semakin berkurang, bahkan beberapa tahun terakhir, ini tinggal satu dua kali laporan, artinya sudah kembali ke jalan yang lurus,” ujar Prof Rajindra.
Prof Rajindra mengatakan, kesadaran itu bisa jadi karena selama ini peningkatan kesejahteraan dosen juga sudah semakin membaik, gaji dosen secara bertahap terus ditingkatkan, belum lagi peluang untuk penelitian dan pengabdian juga terus dibuka untuk semua dosen di kampus biru Unismuh Palu ini.
Namun yang masih sering ia terima laporan dari mahasiswa adalah adanya dosen yang sering mempersulit mahasiswa. Bahkan ada oknum dosen sengaja memanggil mahasiswa, setelah ada mahasiswanya malah tidak dilayani.
Ada juga dosen lebih memilih main catur dari pada melayani mahasiswa. Atau lebih memilih bercerita antar sesama dosen dari pada melayani mahasiswa.
“Kalau sudah ada mahasiswanya cepat layani. Tinggalkan hal-hal yang tidak penting, karena kita juga sudah melewati semua menjadi mahasiswa, betapa senangnya kita kalau langsung dilayani dosen, begitu juga sebaliknya, begitu sakitnya hati kita jika dicuekin sama dosen,” ujar Prof Rajindra.
Untuk itu, Rajindra juga berharap, mahasiswa dapat melaporkan kepada dirinya jika menemukan oknum dosen yang masih belum mengedepankan pelayanan ke mahasiswa. Namun, disisi lain mahasiswa juga diminta memahami dan menyesuaikan kondisi atau keadaan dosennya.
Tapi jangan juga kamu paksakan dosenmu melayani kamu saat dalam kondisi sibuk, tidak manusiawi juga namanya itu. Artinya harus saling memahami, karena dosen juga punya kewajiban yang banyak,”ujar Prof Rajindra.
Sumber:https://sultengraya.com/read/124907/buka-layanan-lapor-langsung-rektor-bagi-nomor-hp-ke-mahasiswa/