Upayan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk  menurunkan angka kasus stunting dari 29,7 persen menjadi 11 persen mendapat dukungan dari perguruan tinggi, salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unismuh Palu, Dr. Muliadi, SH., MH.

Katanya, dukungan yang diberikan Unismuh Palu melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang akan diturunkan oleh LPPM Unismuh Palu, dimana nantinya para peserta KKN Tematik tersebut akan mendata masyarakat di daerah KKN. Dengan melalui pendataan tersebut, akan terpetakan masyarakat atau warga yang masuk dalam kategori stunting, sehingga dapat segera mendapatkan penanganan.

Sambung Muliadi, tanggal 27 Juli 2022 akan datang, LPPM Unismuh Palu akan menurunkan peserta KKN Tematik dengan membawa misi percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Donggala, tepatnya di Kecamatan Banawa, meliputi sembilan kelurahan dan lima desa.

“Ini sebagai bentuk dukungan Unismuh Palu terhadap program-program pemerintah, salah satunya percepatan penurunan angka stunting di Sulawesi Tengah,”ujar Muliadi, Kamis (14/7/2022).

Namun sebelum para peserta KKN Tematik turun kata Muliadi, terlebih dahulu akan mendapatkan pembekalan, diantaranya mengenai penggunaan aplikasi Hepagasi yang harus  download di Paly Store.

Setelah didownload aplikasinya, maka setiap mahasiswa akan mendapatkan akun dari Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB). “Setiap mahasiswa harus mendownload aplikasi Hepagasi itu, karena pendataannya menggunakan aplikasi itu, dimana setiap peserta KKN Tematik akan bertanggungjawab mendata 10 KK,”jelas Muliadi.

Stunting sendiri adalah kondisi ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata. Hal ini diakibatkan asupan gizi yang diberikan, dalam waktu yang panjang, tidak sesuai dengan kebutuhan.

Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Tengah Tuty Zarfiana mengatakan bahwa pemerintah provinsi optimistis bisa menurunkan angka kasus stunting menjadi lebih rendah dari target yang ditetapkan pemerintah pusat 14 persen pada 2024.

“Kita optimis dapat turun pada angka 11 persen. Itu di bawah target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo yaitu 14 persen. Jika semua pihak bergandengan tangan untuk mengatasi masalah stunting di Sulteng, saya yakin target tersebut dapat terwujud,” katanya.

Sumber:https://sultengraya.com/read/136515/muliadi-unismuh-palu-dukung-program-pemerintah-turunkan-angka-stunting/