Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM mengatakan, bahwa tantangan yang terberat yang dihadapi alumni bukan di dalam kampus, melainkan saat berada di masyarakat.
Karena bagi masyarakat awam, seorang sarjana memiliki kemampuan, pemikiran dan pengetahuan yang luas, dalam arti seorang sarjana itu adalah manusia yang serba bisa. Maka oleh karena itu kata Prof Rajindra, alumni harus bisa beradaptasi nantinya di masyarakat.
Untuk itu katanya, seorang alumni tidak boleh berpuas diri dengan apa yang dimiliki saat ini, namun harus tetap mengembangkan diri, sekalipun tidak melalui bangku kuliah. “Harus tetap mengembangkan diri, tantangan yang terberat yang alumni hadapi bukan di dalam kampus, melainkan saat berada di masyarakat,”pesan Prof Rajindra.
Sementara itu, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Dr. Muhammad Rizal Masdul, S.Pdi., M.Pd mengatakan jika alumni Unismuh Palu memiliki beban dan tanggungjawab yang besar, karena diletakan tugas dan tanggungjawab yang juga luar biasa, yakni harus bisa menjadi masyarakat yang intelektual.
Maka FAI selama ini senantiasa berupaya melahirkan lulusan yang mampu menghadapi tantangan yang begitu besar di luar, apalagi saat ini diperhadapkan dengan era industri 4.0, bila alumni tidak pandai beraktifitas dan tidak memiliki keterampilan maka dia akan digilas oleh zaman.
Pendidikan saat ini katanya semakin pesat dan setiap saat akan semakin berkembang, maka alumni tidak harus berdiam diri untuk meningkatkan kualitas diri, membangun komitmen memperbaiki jiwa dan raga untuk bersama-sama tumbuh dengan masyarakat, bersama membangun daerah masing-masing.
Selain itu kata dekan, sebagai pimpinan fakultas dirinya juga menitipkan pesan kepada alumni, agar prilaku dan nilai-nilai moral dan etika tetap dijaga. Karena itulah yang paling penting dijaga dalam menjaga martabat sekaligus menjaga almamater FAI Unismuh Palu.
“Sebagai sarjana agar tidak sombong, tetap menghormati orang tua, sekalipun orang tua tidak memiliki latar belakang pendidikan. Karena biar bagaimanapun, orang tualah yang memberikan nafka secara lahir, membiayai sekolah mulai SD sampai perguruan tinggi, dengan tetesan keringat dan air mata, dengan perjuangan yang gigih begitu berat, ketika kalian meminta uang, dana biaya kuliah, dan kos, tidak perna orang tua mengatakan tidak ada, mereka hanya mengatakan sabar nanti ayah atau ibu segera kirimkan,”pesan dekan.
“Abdikanlah diri kalian kepada orang tua, dan bagi mereka yang sudah tidak memiliki orang tua, doakan mereka agar mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT. Setiap saat kalian salat doakan mereka,”tekan dekan.
Juga katanya kepada istri-istri yang dibiayai oleh suaminya harus menghormati suami, sekalipun suaminya tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi.
Lebih lanjut, dekan juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan wali, yang telah menitipkan anak-anaknya kepada FAI Unismuh Palu untuk dibina dan dibimbing. Namun kiranya selama menempuh pendidikan di FAI Unismuh Palu, ada prilaku dosen dan staf yang tidak semestinya, dekan memohon maaf yang tidak terhingga.
Sumber:https://sultengraya.com/read/138098/alumni-fai-unismuh-diminta-terus-kembangkan-diri-di-masyarakat/