Kampus Biru Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, kembali ketambahan dosen bergelar Doktor, setelah Ahmad Yani menyelesaikan promosi doktornya di Program Pascasarjana Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin Makassar, pada Hari Jumat (19/8/2022).

Dibawah bimbingan Promotornya  Prof. Sukri Paluttri, S.KM., M. Kes., M. Sc.PH., Ph. D,  Co-Promotor Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, S.KM., M. Kes., M. Sc.PH, dan Sudirman Nasir, S. Ked., MWH., Ph. D. Ahmad Yani mampu mempertahankan disertasinya dihadapan penguji terdiri dari Penguji Eksternal Dr.iur. Asmin Fransiska, S.H., LL.M (Jakarta), Penguji Internal Dr. Aminuddin Syam, SKM.,M.Kes.,M.Med.Ed, Prof. Yahya Thamrin, SKM., M.Kes, MOHS, Ph.D, dan  Dr. Intan Sari Areni, ST.,MT yang berjudul Pengaruh Literasi Kesehatan melalui e-Health DPA (Drugs Prevention Among Adolescents) terhadap Resiliensi Remaja Awal untuk Mencegah Penggunaan NAPZA di Kota Palu.

Kini dia berhak melengkapi gelarnya, Dr. Ahmad Yani, S.KM., M.Kes. Dia menempati urutan ke-40 doktor yang dimiliki kampus miliki Perserikatan Muhammadiyah itu, serta sekaligus menduduki posisi pertama doktor Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unismuh Palu.

Tidak hanya itu, usianya juga terbilang sangat muda, pria kelahiran Tambu, Kabupaten Donggala, 9 September 1991 itu, di usia 31 Tahun mampu menyelesaikan studi S3nya kurang dari tiga tahun, dengan predikat Cumlaude dengan nilai 4,00.

Suami dari Rasmi Nur Anggraeni, S.Ak.,M.Ak itu, mengaku bersyukur atas karunia Allah SWT, karena tentunya katanya itu semua tidak lepas dari campur tangan Allah SWT sehingga dia mampu menyelesaikan program pascasarjana S3 itu dengan selamat.

Begitu juga doa dan dukungan para keluarga, kerabat, Pimpinan Unismuh Palu terutama Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM, rekan sejawat yang terus memberikan doa dan dukungan yang tidak henti-hentinya. “Tentu ini tidak lepas dari doa dan dukungan banyak pihak, tanpa itu kemungkinan tantangan dan hambatan itu tidak mudah saya lalui,”ujar Ahmad Yani.

Untuk itu, Ayah dari Annaila Aisyah Anggraeni Ahmad dan Rizqullah Afnan Cendekiawan itu menitipkan pesan kepada rekan-rekannya yang saat ini masih tengah bergelut dengan studi Pascasarjana Program S3, bahwa proses perjuangan S3 itu memang tidaklah mudah, karenanya jangan perna menyerah, harus kuat menghadapi itu.

Ahmad Yani mengaku, jika dirinya sempat menghadapi delapan kali sidang meja sampai menyelesaikan promosi doktor. “Poin penekanan pada teman-teman yang masih studi saat ini teruslah berproses sesuai proses akademik yang berlaku, jangan perna mundur, karena S3 sangat dibutuhkan di kampus biru Unismuh Palu. Untuk program studi pascasarjana S3 memang membutuhkan kata sabar, sabar, dan sabar, sabarnya itu memang harus tiga kali,”sebutnya.

Katanya, kesabaran itu sangat dibutuhkan karena dalam studi itu tidak hanya membutuhkan finansial dan otak, namun juga membutuhkan mental yang kuat.

Sumber:https://sultengraya.com/read/139066/ahmad-yani-doktor-pertama-bidang-ilmu-kesehatan-masyarakat-di-fkm-unismuh-palu/