Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu mendorong mahasiswa untuk terjun di bidang kewirausahaan sebagai upaya menekan angka pengangguran dari lulusan Perguruan Tinggi, sekaligus sebagai bekal untuk menghadapi Bonus Demografi yang akan dihadapi Indonesia.

Bonus Demografi puncaknya di Indonesia diperkirakan pada tahun 2028-2030, dampaknya adalah membludak angka pengangguran. Karena jumlah usia produktif yang diperkirakan mencapai 60 persen sampai 70 persen dari total penduduk. “Jika kesempatan ini tidak disalurkan dengan baik, bukan tidak mungkin malah menjadi bencana bagi suatu negara,”sebut Wakil Rektor Bidang Akademik Unismuh Palu, Sudirman, S.KM., M. Kes, Selasa (25/10/2022).

Untuk itu katanya, tindakan preventif seperti perancangan peluang kerja sejak dini bisa dilakukan sebagai pencegahan melalui keterampilan berwirausaha sebagai bekal untuk menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin ketat.

Di kampus ini kata Warek, telah memberikan bekal kepada mahasiswanya melalui mata kuliah kewirausahaan, itu adalah salah satu mata kuliah wajib yang diikuti oleh setiap mahasiswa di semua prodi yang ada.

Melalui mata kuliah tersebut kata Warek, mahasiswa diajarkan bagaimana bisa berwirausaha dan tidak tergantung dengan orang lain, agar tetap bisa survive ditengah persaingan di dunia kerja. Bahkan bukan hanya teori yang diberikan ke mahasiswa melainkan juga praktek kewirausahaan sesuai dengan displin ilmu masing-masing.

Tidak cukup sampai di situ kata warek, pola pikir mahasiswa juga diubah, bahwa mereka kuliah tidak harus menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Karena jika itu tetap mengkristal di dalam pikirannya maka saat mereka tidak menjadi ASN, maka itu akan dianggap sebagai pengangguran.

“Selain mahasiswanya, juga harus diedukasi adalah orang tuanya, jangan sampai ada pikiran orang tua, mereka menyekolahkan anaknya sampai di perguruan tinggi  agar menjadi pegawai negeri, itu harus diubah, karena untuk menjadi orang sukses tidak harus menjadi pegawai negeri,”jelas Warek.

Lebih lanjut kata Warek, melalui program Kampus Merdeka pemerintah juga telah memfasilitasi mahasiswa melalui pemagangan di sejumlah perusahaan, setiap mahasiswa dapat memilih pemagangan tersebut sesuai keinginan masing-masing tanpa harus melihat latar belakang prodi.

Melalui cara tersebut kata warek, mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman dan skill diluar dari basic keilmuannya. “Itu semua bisa menjadi modal saat mereka  meninggalkan kampus, agar bisa mandiri,”sebut warek.

Sumber:https://sultengraya.com/read/144125/hadapi-bonus-demokrafi-mahasiswa-unismuh-diasah-kewirausahaan/