Pimpinan Pusat Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman. S. Ps., M. Kes mengingatkan kepada para sivitas akademika Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu untuk menjalankan tiga spirit jika ingin kampus biru itu maju seperti Universitas  Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Katanya, potensi untuk menyusul kemajuan yang dimiliki UMY dimiliki Unismuh Palu, karena selain usia UMY hanya selisih dua tahun dari kampus biru, juga sama-sama perna mengalami musibah serta semangat sivitas Unismuh Palu juga sangat tinggi untuk memajukan kampus itu.

Adapun Tiga spirit tersebut yakni kesungguhan, kebersamaan, dan keikhlasan. “Terdapat tiga Spirit yang perlu ditanamkan kalau ingin maju, dan itu semua sivitas harus menjalankannya, yakni dengan kesungguhan, kebersamaan, dan keikhlasan,”sebut dr. Agus Taufiqurrahman, saat membuka pelatihan Leadership dan Manajemen untuk para unsur pimpinan di Unismuh Palu, di Aula Rektorat Unismuh Palu, Ahad (30/10/2022).

Katanya, jika ada kesungguhan di dalam kampus biru Unismuh Palu, yakni bersungguh-sungguh untuk menyusul UMY menjadi kampus kebanggaan umat. Maka yakinlah kampus biru nanti seperti UMY kesejahteraannya, dimana UMY saat ini setiap tahun menjadwal dan membiayai seluruh dosen dan karyawannya untuk umroh.

Namun katanya, untuk mencapai itu, tentu tidak semudah membalik telapak tangan, karena tentu semuanya melalui proses dan tahapan-tahapan yang harus dilalui. Harus ada kesungguhan yang dimiliki oleh setiap sivitas yang ada di dalam kampus untuk berubah. “Istilahnya ada fase puasa dan ada berlebaran. Nah sekarang Unismuh Palu masih dalam fase puasa, tapi paling tidak bukanya harus enak gitu. Nanti tambah enak kalau sudah dalam tahap fase berlebaran,”ujar  dr. Agus Taufiqurrahman.

Kedua katanya, kemajuan hanya bisa dicapai jika ada kebersamaan, karena dimana institusi ada konflik, maka seluruh energi hanya habis mengurusi konflik tersebut, maka mustahil kemajuan akan bisa dicapai.

Dalam Muhammadiyah aturan yang harus diikuti itu adalah keputusan permusyawaratan, ketika keputusan permusyawaratan sudah diputuskan dilevel manapun, maka itulah yang harus diikuti.

Karena Muhammadiyah itu perinsip kepemimpinan di dalamnya adalah kolektif kolegial, dan kemudian ketiga sudah diputuskan maka semua harus taat. “Kalau aturan dari keputusan permusyawaratan itu sudah diikuti, maka aturan di luar dari itu harus ditertipkan, karena aturan-aturan itu dibikin agar kita semuanya dalam bingkai cara kerja yang sama,”jelasnya.

Yang terakhir katanya, yaitu keikhlasan, orang yang ikhlas bekerja akan mudah berdamai dengan kondisi yang ia rasakan. Ia akan berlapang hati dengan segala hal yang terjadi pada hidupnya, termasuk dalam dunia pekerjaan.

Orang yang ikhlas tidak akan pernah putus asa. Juga tidak pernah patah arang saat dikritik orang lain. “Kalau orang itu menjalani tugas dengan ikhlas, maka semua yang dijalani dengan indah,”tambah dr. Agus Taufiqurrahman.

Ketiga prinsip itulah kata dr. Agus Taufiqurrahman harus dijalankan oleh seluruh civitas akademika Unismuh Palu, jika ingin menyusul keunggulan yang dimiliki UMY saat ini.

Sumber:https://sultengraya.com/read/144677/pp-muhammadiyah-sebut-majukan-kampus-butuh-tiga-spirit/