Rektor Unismuh Palu, Dr Rajindra, terus menggenjot dosen yang ada di Unismuh Palu turun melakukan penelitian, terlebih saat ini Kemenristekdikti terus mendorong penerbitan jurnal internasional, dengan harapan Unismuh Palu mengambil bagian dari itu.

Bagi Rajindra, bukan dosen jika elergi melakukan penelitian, sebab penelitian adalah bagian dari tugas pokok seorang dosen. Dosen tidak hanya bertugas mengajar di dalam kelas, jika ada yang berprinsip seperti itu, dinilai tidak lebih dari sekadar profesi guru, hanya saja pindah lokasi mengajar dari sekolah ke dalam kampus.

“Hanya guru saja yang bekerjanya mengajar, jadi kalau ada dosen hanya mengajar dan tidak mau melakukan penelitian dan pengabdian di masyarakat, itu tidak lebih dari seorang guru, bukan dosen,” ungkap Rajindra, saat ditemui di ruang kerjanya, akhir bulan Februari 2019.

Diakui Rajindra, jika mengubah pola pikir itu membutuhkan kerja keras dan waktu yang panjang, mengingat sebelum kepemimpinanya di kampus ini, penelitian dan pengabdian itu jarang dilirik oleh dosen, apa lagi mahasiswa.

Namun setelah kepemimpinannya, ia menilai penelitian dan pengabdian adalah salah satu yang urgen, sehingga harus segera dibenahi dan digenjot. “Itu salah satu yang langsung saya benahi, karena itu bagian dari Catur Dharma Perguruan Tinggi kalau kita di Perguruan Tinggi Muhammadiyah,” jelas Rajindra.

Setelah dilakukan pembenahan di struktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), serta terus mendorong setiap dosen untuk melakukan penelitian, termasuk dosen muda di Unismuh. Baik itu menggunakan dana penelitian dari dana hibah dikti, maupun dana mandiri dari universitas.

“Alhamdulillah saat ini, sudah tercatat 105 dosen Unismuh Palu di Sinta, dimana sebelumnya belum ada sama sekali, itu setelah kita dorong terus beri motivasi setiap saat,”ungkap Rajindra.

Penelitian sebenarnya kata Rajindra, bukan hanya untuk kepentingan institusi melainkan untuk kepentingan dosen itu sendiri, mengingat saat pengurusan kenaikan pangkat membutuhkan jurnal hasil penelitian.

Terbukti, setelah sejumlah dosen ramai-ramai melakukan penelitian, secara bertahap yang bersangkutan juga sudah berani mengurus kenaikan pangkat akademik, karena persyaratan kenaikan pangkat sudah dapat mereka penuhi. “Intinya ini adalah untuk kebaikan mereka sendiri, bukan hanya untuk kepentingan institusi,” tambah Rajindra.

Selain juga kata Rajindra, ini akan mengasah kembali ilmu pengetahuan dosen, serta memperkaya pengetahuan dan wawasan, bahkan bisa menjadi bahan ajar dosen ke mahasiswa.

Sangat berbeda kata Rajindra, cara mengajar dan menghadapi mahasiswa antara dosen yang rajin melakukan penelitian dan yang tidak, sebab dosen yang kerap melakukan penelitian kaya akan pengalaman dan ilmu pengetahuan, sementara dosen yang tidak rajin melakukan penelitian sangat terbatas pengetahuan dan pengalamannya.

“Untuk itu, dosen harus rajin turun penelitian, jangan hanya tinggal di dalam kampus dan menghabiskan waktu berdiri mengajar di depan kelas, penuhi Catur Dharma Perguruan Tinggi,” tutur Rajindra.

Sumber: https://sultengraya.com/75606/rektor-dorong-dosen-turun-penelitian/