Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Tengah, Muh Amin Parakkasi, S.Ag, M.H.i, mengajak kepada masyarakat dan jamaah salat Idul Adha 1444 H untuk merenung dan melakukan muhasabah, koreksi berjamaah, karena fakta menunjukan bahwa nilai-nilai ajaran tauhid dan ketaatan yang telah diwariskan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS masih banyak yang terabaikan. Masyarakat banyak menganggap remeh perintah Allah SWT.

Hal tersebut disampaikan saat menjadi Khatib sekaligus Imam pada Salat Idul Adha 1444 H, di halaman Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Rabu (28/6/2023).

Katanya, bangsa Indonesia saat ini tidak tegar menghadapi bujukan syetan, orang tua banyak yang tidak membekali anaknya berupa ilmu dan taqwa, masyarakat saat ini kurang sabar dan cenderung emosional.

Dampak dari potret masyarakat seperti itu katanya, menjadi hambatan besar untuk bangkit dari lumpur keterpurukan. Untuk itu, Amin Parakkasi mengajak jamaah dan masyarakat untuk membumikan risalah kurban.

Dalam kehidupan era sekarang ini, nilai-nilai peristiwa kurban yang telah diwariskan oleh Nabi Ibrahim sering terlupakan. Berkurban hanya seremoni belaka, melayang-layang dilangit, menghiasi media sosial tanpa pembumian makna.

“Masih banyak praktik yang mengarah kepada pengorbanan manusia untuk memenuhi ambisi dan kerakusan, mengorbankan rakyat kecil melalui pembodohan politik, menghipnotis rakyat lemah dengan hadiah hiburan gula-gula politik uang,”sebutnya.

Padahal katanya, ibadah kurban harus mampu mengingatkan bahwa tidak bolah mengorbankan manusia, jangan menjadi seperti buaya raja rakus di dalam air, jangan seperti babi hutan di daratan yang tidak mengenal halal haram, jangan menjadi seperti kelelawar bermuka dua ketika berdiam seperti tikus, ketika terbang seperti burung.

“Saatnya kita memerangi sifat-sifat kebinatangan yang ada di dalam diri kita seperti rakus, ambisi yang tidak terkendali, menindas, menyerang dan tidak kenal hukum dan norma-norma apa pun, menolak kebenaran dan menyingkirkan orang yang membela kebenaran, mempertahankan kesalahan dan melindungi orang yang bersalah, sifat-sifat demikian itulah yang harus dibunuh, ditiadakan dan dijadikan kurban demi mencapai kedekatan kepada Allah SWT,”pesan Amin Parakkasi.

Ratusan warga memadati halaman kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu sejak Rabu (28/6/2023) pagi, mereka berbondong-bondong memasuki halaman kampus untuk melaksanakan salat Idul Adha 1444 H, bersama dengan para civitas akademika kampus ini.

Sekalipun salat Idul Adha tahun ini berbeda dengan keputusan Menteri Agama yang menetapkan 10 Dzulhijah jatuh pada hari Kamis tanggal 29 Juni 2023. Namun itu tidak mengurungkan semangat ratusan warga untuk melaksanakan salat Idul Adha di Kampus Unismuh Palu.

Tampak di shaf depan duduk Rektor Unismuh Palu, Prof.Dr. H. Rajindra SE., MM bersama dengan sejumlah Tokoh dan jajaran Pimpinan Muhammadiyah Sulawesi Tengah, serta jajaran pejabat di kampus Unismuh Palu.

Sumber:https://sultengraya.com/read/155736/ketua-pwm-sulteng-ajak-masyarakat-membumikan-risalah-kurban/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *